Jumat, 24 Februari 2012

CERAMAH SUBUH MASJID SYUHADA PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PETANI

Ceramah Subuh Masjid Syuhada Pemberdayaan Kesejahteraan Masyarakat Petani

Buku: "Menuju Indonesia Pemain Utama Ekonomi Dunia" oleh Sutrisno

Telah terbit sejak Mei 2008 buku "Menuju Indonesia Pemain Utama Ekonomi Dunia" oleh Sutrisno, Kepala PPKI-UGM, Pusat Kajian dan Pengembangan Kebijakan Industrialisasi, Universitas Gadjah Mada. 

Berikut ini kami sampaikan sebagian dari isi bab-bab pada buku tersebut untuk menikmati sedikit suasana di dalamnya. (dalam Page Maker, kecuali no. 8)

1. Daftar Isi 
    Daftar Isi.pmd
2. Pengantar
    Prakata.pmd
3. Cara Membaca Buku ini
    CARA MEMBACA BUKU INI.pmd 
4  Data-data para Kontributor
   .PARA KONTRIBUTOR.pmd
5. Komentar para Profesor
   .KOMENTAR PROFESOR TTG.pmd
7. Ucapan Terima Kasih
    UCAPAN TERIMA KASIH.pmd
8. Pokok-pokok dalam buku: Menuju Indonesia Pemain Utama Ekonomi Dunia:
    Pokok-pokok dalam buku MIPUED (.pdf)

Selasa, 21 Februari 2012

MAJU ITU BAGUS, TAPI JANGAN SEPERTI INDIA

Dr.Ir.Sutrisno
Akhir-akhir ini kemajuan IPTEK India telah memukau dunia, terutama di bidang Teknologi Informasi (TI), 62% ekspor software India ke AS mencapai 14% ekspor India, dan pertumbuhan ekspor ini mendekati 52% atau 1,8 milyard USD pertahun. Sukses ini masih ditambah oleh prestasi per-film-an sebagai penghasil film terbesar dunia, dan bidang otomotif. Sayang, kedahsyatan pertumbuhan ekspor itu masih dinikmati oleh segelintir orang saja, belum bisa merambah ke masyarakat umum. India masih terkenal dengan tipu-tipu India. Fasilitas umum, sampai tingkat bandara sekalipun, masih kusam dan gelap, banyak area dengan bau tak sedap. Meskipun kualitas jalan sudah baik, kondisi transportasi sangat buruk, antrian tidak teratur, mobil diparkir semau sendiri, pelayanan lama dan buruk. Di India menyerobot antrian adalah biasa, orang-orang sulit diatur, proses menjadi lamban, sehingga yang keburu karena emergensi jadi tidak sabar juga, dan nimbrung nyrobot juga. Negara yang saat ini telah memegang juara dalam TI tersebut, ternyata koneksi internet masih amburadul, sampai ke hotel-hotelnya. Dari berbagai sumber media dilaporkan bahwa, di jalan, kendaraan saling serobot, senggolan dan srempetan sangat sering terjadi, meskipun menjadi ribut tapi “mobil tidak ditepikan”. Ujung-ujungnya mereka toh bubar begitu saja. Saking banyak kendaraan yang menyerobot dari kiri, umumnya mobil tidak menggunakan spion kiri. Bagi India, membangun transportasi masal modern dan membuat mobil bagus bukan hal yang hebat, tetapi membangun perilaku baik di jalan sangat susah. Reader’s Diggest pernah melaporkan bahwa: “Mumbai (dulu Bombay) adalah kota paling tidak bersahabat di dunia”Teknologi, Ekonomi dan KemiskinanIndia memang juara dalam mencetak jutawan dolar baru terutama di bidang teknologi ini. Jutawan dolar India umumnya usia 30 tahun ke bawah. Saat ini tercatat 83 ribu orang dengan kekayaan di atas 1 juta USD, dan jumlahnya bertambah 13 ribu per tahun. Di dunia, menurut Forbes, tahun 2005 terdapat 586 milyuner dolar, tahun 2006 menjadi 700-an. Tambahan milyuner tersebut 10 dari India, sehingga India tahun 2006, memiliki 19 milyuner.Pesatnya pertumbuhan ekonomi India karena booming pasar saham, sehingga akumulasi kekayaan jutawan tersebut umumnya bersumber dari lonjakan harga saham, akibat masuknya dana panas dalam sekala masif dari investor asing. Indeks harga saham di India telah meningkat 3 X lipat, sejak booming di lembah silikon tersebut. Sayangnya, industri IT di India ini hanya menyerap 0,25% angkatan kerja. Segala upaya penanggulangan pengangguran gagal dilakukan karena terganjal oleh korupsi. Hanya 10% dari dana tersebut yang benar-benar terserap oleh sasaran.Kemiskinan di India artinya “benar-benar lapar”, dikejar-kejar penagih utang, terancam terusir, bahkan “harus menyaksikan anak meninggal kurang gizi”. Negara ini memiliki “sepertiga insinyur di bidang software dunia”, tetapi juga merupakan rumah sepertiga penduduk miskin dunia. Setengah milyar penduduk India di bawah garis kemiskinan. Dengan parameter pendapatan 1 USD perhari, maka penduduk India di bawah garis kemiskinan adalah 433 juta, yaitu dua kali lipat penduduk Indonesia. Pemenang hadiah Nobel Ekonomi berdarah India,  Amartya Sen mengatakan, ” India memang sukses dalam membangun demokrasi di bidang politik dan industri berbasis teknologi tinggi, tapi kemiskinan dan kelaparan India adalah cermin kegagalan pembangunan sosial ekonomi Teori Nonton SepakbolaNilai-nilai kemanusiaan di India sangat terpinggirkan. Hal ini terlihat dari angka 39% atau 600 juta penduduk India buta huruf, 53% anak SD drop out karena miskin, 135 juta penduduk miskin tanpa akses kesehatan, 226 juta rakyat tanpa akses air bersih. Sampai 54% atau 540 dari 1000 ibu meninggal karena melahirkan, 47% atau 51 juta balita berat kurang karena gizi buruk, 46% tumbuh kecil. Sekitar 290 juta penduduk kota tinggal di pemukiman kumuh, dan enam kota terbesar India Mumbai, Delhi, Kalkuta, Chennai, Bangalore dan Hyderabat adalah rumah 18% penduduk kumuh India.Memang pendidikan teknologi India diakui dunia, tetapi kenapa prosentase buta huruf dan drop out SD begitu tinggi. Di sini terkesan bahwa “pinter” itu untuk “minteri”, pandai itu untuk mengakali dan menipu yang bodoh. Memang tipu-tipu India sangat dikenal. Nampaknya, produk pendidikan India adalah manusia berdaya saing tinggi yang selalu ingin mengalahkan bahkan tidak memberi kesempatan bagi lainnya. Atau mereka sukses mendidik menjadi pintar, tetapi gagal mendidik berakhlaq mulia. Ilmunya pun kurang menjamin akan terciptanya keadilan dalam kesejahteraan sosial. Mereka mungkin tidak memahami teori nonton sepak bola, yang dikenalkan guru penulis. Nonton sepakbola, dengan semua orang duduk, setiap orang bisa menikmati. Bila tiba-tiba seorang berdiri, dia terkejut karena bisa menonton dengan lebih jelas. Ia merasa mujur dengan sedikit akalnya. Akal tersebut ditiru orang lain, setelah akhirnya semua orang berdiri, ternyata menonton menjadi susah, yang bisa menonton jelas hanyalah beberapa gelintir orang yang di paling depan. Memang India makin makmur, sebagai negara nuklir, dan bisa meluncurkan satelit sendiri, tetapi di mana keadilan dan sebagian besar nilai-nilai kemanusiaan itu ?
Dr. Ir. Sutrisno, MSME(Telah terbit di Bernas, Yogya 21 Mei 2007)

Senin, 20 Februari 2012

MEMAHAMI INDUSTRIALISASI INDONESIA


Selamat datang tamu-tamu yth,
Bapak Ibu pejuang kesejahteraan bangsa Indonesia. Perkenankan kami berbagi beberapa tulisan kecil, berupa ide, kritik, permasalahan dan solusi, ide penggugah untuk bersama-sama bertindak. Tidak hanya dalam teori, wacana ilmiah penghibur diri, pelepas rasa sesak, penghilang rasa berdosa, ..... tetapi marilah bertindak, ... berilah komentar, kemudian bersama-sama kita keluar, menyusun rencana, menggerakkan strategi dana, berprogram, menyusun jadwal dan secara riel bertindak ....

silahkan download
1. TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI.pdf
2. KARANG TUMARITIS WYNGPMBK UMKM 2007.pdf
3. ANALISIS Jogja Kota Perfeksionis.pdf
4. LAMPIRAN 0 MANAJEMEN SDM DAN ALJABAR RENDAH.pdf
5. LAMPIRAN A TEORI REVITALISASI EKONOMI INDUSTRIALISASI.pdf
6. LAMPIRAN B PEMENANG HADIAH NOBEL.pdf
7. LAMPIRAN C TEORI PERKEMBANGAN MANAJEMEN INDUSTRI TEKNOLO.pdf
8. LAMPIRAN D MODEL KARAKTER MANUSIA.pdf
9. LAMPIRAN E TEORI MORAL.pdf
10. Revitalization of Industrialization Economics 001E.pdf
11. 1 POLITIK TEKNOLOGI 1.pdf
12. 2 BUDAYA JAWA REFLEKSI MANAJEMEN SUPRA MODERN 1.pdf
13. ENTREPRENEURSHIP DAN KIAT PELAKSANAAN.pdf
14. INDUSTRI MANUFAKTUR AMERIKA JEPANG KOREA.pdf
15. To challenge Economic Crisis 2005 versi 22 xxx 33xxx.pdf
16. INDUSTRI JEPANG AMERIKA DAN KOREA 1111_veris 2 hlm_.pdf
17. Memaknai kembali fungsi uang KR online 1.pdf
18. Mengembangkan Industri dengan Konsep Budaya KR.pdf

1 komentar:

  1. Selamat ber-Blog-ria,

    Saya sangat senang dan bangga bila pemikiran-pemikiran Bapak Dr. Sutrisno dapat dipublikasikan secara elektronik dan on-line seperti ini.
    Dengan demikian akan semakin banyak yang membaca dan kemudian membuat komentar, mendukung, maupun menyanggahnya. Sehingga pada akhirnya akan sampai kepada diskusi tentang langkah-langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemakmuran bangsa.
    Maju terus pantang mundur..

    Salam,
    Tri Kuntoro Priyambodo
    Balas

Seminar Nasional: 1. MEMBANGUN INDUSTRI BERBASIS KERAKYATAN oleh Sutrisno


Beberapa potong bahan presentasi yang akan di sampaikan dalam Seminar Nasional:  topik: presentasi:  MEMBANGUN INDUSTRI BERBASIS KERAKYATAN oleh Sutrisno Kepala PPKI-UGM di Hotel Nikko, Jakarta, Sabtu, 24 April 2010, jam 09.00-13.00, dilanjutkan dengan MUNAS KATGAMA jam 13.00-17.00. Judul akan  "kami SETARAKAN"  dengan judul  yang lebih manis: Insinyur Membangun Kembali KEJAYAAN BANGSA INDONESIA. Berikut disajikan beberapa potongan tersebut:

1. Teori otak-kiri dan kanan, Budaya barat dan timur hingga ekonomi jaringan dan Local Wisdom?  Mind-set Agraris, Maritim dan Niaga serta kenapa Teknolog takut Entrepreneurship? Siapa yang kita anut, Soros, Greenspan, Porter, Drucker, atau Kancil dan Keong ? Silahkan downloade,
PRESENTASI_SUTRISNO_1.html

2. Apakah Teknologi Indonesia? Sekuens pembangunan teknologi ? Perekonomian distributif  dan produktif ? Rancangan business plan? Melawan jaringan Kanker ? 3 tahapan Globalisasi ?  Silahkan download
PRESENTASI_SUTRISNO_2.html

3. .... dalam pembuatan ....
klik disini

COLLECTED PAPERS by SUTRISNO JULY 28th, 2010 Collected Papers by Sutrisno July 28th, 2010


1.Dr Ir Sutrisno-SDM penelitian FORKOM DEPHAN.pdf
2.KEYNOTE ENTREPRENEUR 2010.pdf
3.Keynote Speech TeknoSim 2008.pdf
4.LOCAL WISDOM INSPIRING GLOBAL SOLUTION.pdf
5 .MANAJEMEN TEKNOLOGI DAN EKONOMI JARINGAN MENGHADAPI ERA FREE TRADE.pdf
6.MUNAS KATGAMA SUTRISNO UTAMA.pdf
7.Paper SUTRISNO ICCIT International Conference 2009 007.pdf
8.PAPER TEKNOSIM Prototipe Sistem Propeler Torpedo SUT 005.pdf
9.PRESENTASI GEDUNG BPPT II LANTAI 23 JL thamrin 2008 017.pdf
10.Sem Nas Pengembangan Desain Klaster Industri Koperasi Susu 2008.pdf
11.Seminar Nasional Penelitian Pengelolaan Perangkat NUKLIR 2008.pdf
12.SUTRISNO DIES EMAS ITS TECHNOPRENEUR GATH 2010.pdf

Hadapi Free Trade dengan Mesin Ekonomi


  Akhir-akhir ini banyak memprihatinkan keputusan pemerintah mensepakati perjanjian tentang areal perdagangan bebas seperti AFTA untuk negara ASEAN dan juga kesepakatan ACFTA atau Asean China Free Trade  Agreement.
     Permaslahan pokok bangsa ini bukan pada kesiapan kita menghadapi FTA ataupun keuntungan nihil FTA tetapi lebih terletak pada keengganan pemeintah sesegera mungkin melepas ketergantungan utama pada ekspor MIGAS dan Batubara. Saaat ini indonesia tidakpunya pilian lain kecuali bersegera menjadi bangsa  penghasil produk riel non-migas

1.Hadapi free trade dengan mesin ekonomi OPINI BISNIS INDONESIA 26042010.doc
2.Opini di BISNIS INDONESIA 26 April 2010 01.JPG